![]() |
| Foto Anggrek Khas Merapi |
Gunung Merapi bukan hanya sekali dua kali erupsi. Imbasnya, bunga anggrek khas Merapi keberadaannya terancam. Kebun anggrek “Titi Orchid” di Sleman, sedang menjalankan usaha penyelamatan dengan langkah budidaya.
Dari beberapa tahun lalu, Gunung Merapi sering erupsi. Sedang bunga anggrek yaitu bunga khas di lereng gunung itu. Jadi, efek erupsi meneror habitatnya.
“Anggrek yang disebut tumbuhan bunga khas lereng selatan Gunung Merapi di Kabupaten Sleman ini terancam punah,” ucap Titi, yang memiliki kebun anggrek “Titi Orchid”.
Ia mengimbuhkan, dulunya, bunga bercak totol ungu kemerahan ini tumbuh dengan cara liar serta melekat di batang pohon di seputar lereng gunung. Terjangan awan panas, kata Titi, membumihanguskan habitat asli anggrek.
“Kawasan Hutan Lindung serta Cagar Budaya Plawangan, Turgo sempat dirundung kebakaran pada 2002 serta awan panas erupsi Merapi pada 2006 dan 2010, makin meneror kehadiran anggrek spesifik Merapi ini,” lanjutnya.
Anggrek khas lereng Gunung Merapi “Vanda Tricolor” amat lambat untuk perkembangan serta pertumbuhannya dengan keadaan yang demikian. Karenanya, Titi berusaha lakukan budidaya anggrek ditempat lain supaya tak punah.
“Kami akan berikan bibit anggrek khas Merapi ini pada siapa saja yang serius mau mengembangbiakkan,” himbaunya.
Tidak terhenti sampai di situs saja, ia juga bersedia berikan tehnik penanaman serta pengembangbiakan. Kebung anggrek “Titi Orchid” sendiri punyai koleksi kira-kira lebih dari 200 tipe bunga anggrek dari dalam serta luar negeri. Demikian tulis Skalanews.
